Kepala Balai Besar POM Aceh, Yudi Noviandi, menyampaikan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan USK melalui ARC.
Menurut Yudi, ARC telah melakukan banyak inovasi yang sangat sesuai dengan program pemerintah khususnya terkait hilirisasi komoditas lokal Indonesia sehingga memberi nilai tambah untuk masyarakat.
“Saya sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan ARC, sangat inspiratif dan patut dicontoh oleh banyak perguruan tinggi lain di Indonesia. Balai Besar POM Banda Aceh siap untuk terus bekerja sama dengan ARC dalam mengembangkan UMKM dan industri yang terkait atsiri agar ekonomi masyarakat dapat meningkat,” ujar Yudi, Rabu (5/7/2023).
Peserta lainnya, Kepala Balai Besar POM Medan Martin Suhendri juga menyampaikan kekagumannya atas capaian yang dilakukan ARC-USK. Menurut Martin, tidak banyak perguruan tinggi yang mampu melakukan inovasi hulu hilir hingga menciptakan ekosistem yang baik antara kampus dengan dunia industri dan UMKM.
“Saya sungguh surprise, hari ini banyak sekali hal baru yang sangat inspiratif saya dapatkan dalam rakor ini,” kata Martin.
“Bolehkah kami diberi tahu tip and trik yg dilakukan ARC sehingga mampu menggerakkan para profesor, doktor untuk berkontribusi melakukan inovasi untuk masyarakat tanpa terjebak oleh money oriented” lanjutnya.
“Pengalaman ARC akan saya bawa ke propinsi saya, untuk saya sampaikan ke perguruan tinggi yang menjadi mitra Balai Besar POM di sana” tutup Martin.
Dalam Rakor ini juga hadir Narasumber dari PT. Saraswati Indo Genetech dari Jakarta, yang memaparkan berbagai layanan pemeriksaan laboratorium dari perusahaan tersebut.
Kiprah ARC-USK sejak tujuh tahun terakhir telah merintis jalan baru Nilam Aceh yang membentuk ekosistem tataniaga yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
Berbagai kunjungan tokoh nasional telah dilakukan ke ARC. Yang terakhir, pada juni 2023 adalah kunjungan Dahlan Iskan yang kemudian menuliskannya pada kolom Disway yang terkenal itu.
Kemudian beberapa hari lalu, Menkop UKM RI Teten Masduki juga berkunjung ke ARC dan memberi apresiasi tinggi untuk produk inovasi lokal berbasis nilam yang telah dikembangkan ARC-USK. (fia/rls)