PUSARAN.CO– Untuk percepatan penurunan angka stunting, Puskesmas Mesjid Raya mengadakan kegiatan kelas balita stunting di Balai Posyandu Mawar Komplek Perumnas Ujong Bate, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Gampong (desa-red)Neuheun, Senin (3/4/2023).
Dalam sambutannya, Kepala Puskesmas Mesjid Raya Elfi Mursyidah, S ST, MSi mengatakan, angka stunting di Kecamatan Mesjid Raya masih sangat tinggi, khususnya di Gampong Neuheun. Karena, pada tahun 2022 menurut data dari tenaga gizi Puskesmas, sebanyak 152 anak-anak di Gampong Neuheun mengalami stunting.
“Alhamdulillah, di tahun 2023 berkat kerja sama dari semua pihak terjadi penurunan dan sekarang tinggal 92 orang anak yang masih mengalami stunting di Gampong Neuheun,” ujarnya
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, berdasarkan hasil data dari keseluruhan, angka stunting di Kecamatan Mesjid Raya mengalami penurunan hingga 19 % di tahun 2023.
“Karena pada tahun 2022 masih di angka 23 %. Maka untuk itu, kita harus bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang sudah berkerja dan kedepan kita harus lebih gencar lagi untuk penurunan angka stunting ini,” jelasnya
Disamping itu, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar yang berlaku,” katanya
Ia berharap, mulai dari sekarang kita sebagai orang harus memperbaiki asupan nutrisi, imunisasi, dan kebersihan lingkungan, karena terjadi stunting bukan hanya satu faktor. Dan apabila dikaitkan dengan faktor keturunan, menurut hasil survei, sangat kecil presentase menyebabkan terjadi stunting pada anak.
“Jadi, jangan bilang orang tuanya pendek, anaknya pun ikut pendek. Coba lihat orang Jepang sekarang, dulu mereka terkenal keturunan pendek, tapi sekarang sudah tinggi dan besar lagi. Kita juga bisa seperti mereka, asalkan pola asupan nutrisi betul-betul diperhatikan pada saat 1000 HPK,” pungkasnya.(RLS)