PUSARAN.CO – Nurlaila (59), janda miskin di Gampong Meunasah Gadong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, mengaku terharu atas bantuan sembako yang diberikan oleh Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH.
“Beberapa hari lalu, kami mendapatkan bantuan sembako dari Kapolres Bireuen. Kami sangat terharu dan penuh rasa syukur atas kepedulian beliau,” ujar Nurlaila kepada awak media, Minggu (2/4/2023).
Ia mengaku, keluarganya sudah beberapa kali menerima bantuan dari Kapolres Mike. “Walaupun berupa sembako, kami merasa sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Apalagi saat sedang menjalani ibadah di bulan Ramadan sekarang ini,” ungkapnya.
Pantauan media ini, selama ini kehidupan yang dijalani Nurlaila dan keluarganya terlihat memprihatinkan. Mereka menempati rumah yang lebih layak disebut gubuk.
Rumah tersebut hanya berukuran sekira 7 X 4 meter. Selain sempit, rumah kayu itu juga sudah lapuk dimakan usia. “Sebagian atap rumah ini sudah bocor, dindingnya berlubang di sana-sini,” lirih Nurlaila.
Keadaan rumah yang dibangun di lahan milik orang lain itu benar benar sudah tidak layak huni. Meski begitu, gubuk tersebut ditempati oleh dua kepala keluarga.
“Selain saya dan anak yang belum menikah, di rumah ini juga tinggal anak perempuan saya bersama suami dan anak-anak mereka (cucunya),” papar Nurlaila.
Dengan kondisi ekonomi yang serba sulit, lanjut Nurlaila, mereka tidak memiliki biaya untuk memperbaiki gubuk itu. Sementara untuk mengusulkan bantuan rumah ke pemerintah, mereka tidak memiliki tanah sendiri. “Jangankan membeli sepetak tanah, untuk kebutuhan sehari-hari kadang tidak mencukupi,” sebutnya.
Karena itu, mereka harus bertahan hidup di gubuk yang tidak memenuhi syarat kesehatan, keamanan, dan sosial. “Kami hanya bisa berharap, semoga Allah SWT menunjukkan jalan bagi kami untuk bisa mendapatkan rumah layak huni,” harapnya. (RLS)
