PUSARAN.CO– Dampak pemberlakuan pemadaman bergilir, PLN Wilayah Aceh bagikan ratusan unit lampu Light Emitting Diode (LED) Emeregency, untuk 170 masjid dan meunasah yang tersebar di 10 kecamatan dalam Kabupaten Simeulue.
Tahapan pertama PLN peduli rumah ibadah, telah tuntas penyerahan lampu LED Emeregency kapasitas 10 watt, sebanyak 340 unit yang digelar sejak tanggal 30 Maret 2023, hingga tanggal 6 April 2023.
Terkait pembagian ratusan unit lampu LED Emeregency tersebut, hal itu disampaikan Syahrul, Manajer PLN ULP Sinabang, Kabupaten Simeulue, Jumat (7/4/2023).
“Benar, sebanyak 340 unit lampu LED emeregency, untuk 170 masjid dan meunasah yang ada di Kabupaten Simeulue telah diserahkan. Ini merupakan Peduli PLN kepada rumah ibadah selama bulan Ramadan karena dampak pemadaman bergilir,” kata Syahrul.
Masih menurut Syahrul, untuk tahapan pertama penyerahan lampu LED Emeregency kapasitas 10 watt, nantinya akan kembali dilanjutkan penyerahan lampu LED Emeregency kapasitas 30 watt sebanyak 200 unit.
Namun untuk penyerahan lampu LED Emeregency kapasitas 30 watt itu, yang dikhususkan dan diperuntukan kepada masjid berskala besar yang ada di pusat kecamatan dan memiliki kapasitas jamaah dalam jumlah banyak.
Pelaksanaan Peduli PLN Wilayah Aceh, melalui PLN UP3 Meulaboh dan PLN ULP Sinabang itu, merupakan dampak pemadaman bergilir di Pulau Simeulue, yang disebabkan ada beberapa mesin utama pembangkit yang ada PLTD Lasikin sedang perawatan.
Dari 17 unit mesin utama pembangkit yang ada di PLTD Lasikin itu, diketahui sedang beroperasi atau berfungsi sebanyak 9 unit, mesin utama lainnya yang masih dalam pemeliharaan sebanyak 3 unit dan rusak berat sebanyak 5 unit.
Daya mampu kelistrikan di Simeulue kembali berkurang akibat adanya pekerjaan pemeliharaan yang masih dalam proses serta berkurangnya daya mampu tersebut juga disebabkan bertambahnya gangguan mesin lainnya dengan total kekurangan daya sebesar 1200 KW.
“Kondisi saat ini daya mampu mesin sekitar 5,6 mw (megawatt). Sedangkan beban puncak terjadi pada pukul 04:00 15:00 hingga pukul 22:00 WIB, sebesar 6,8 MW. sehingga ada kekurangan daya sebesar 1,2 MW pada saat beban puncak,” jelas Syahrul. (RLS)