PUSARAN.CO– Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh kembali menggelar acara Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Aceh ke-III Tahun 2023 di Hotel Grand Aceh Syariah Lamdom, Banda Aceh dari tanggal 21-24 Juni 2023.
Hal di atas disampaikan oleh Kepala Bidang SDM Dinas Pendidikan Dayah Aceh Andriansyah saat membacakan laporan panitia.
Andri menjelaskan untuk cabang yang diperlombakan terdiri dari 5 cabang, yaitu Nawh, Akhlaq, Tafsir, Ushul Fiqh dan Tauhid yang nantinya akan diikuti oleh 200 orang santri dan santriwati dayah peserta MQK.
“Pada penyelenggaraan MQK kali ini, kami bekerjasama dengan Kanwil Kemenag Aceh dan kerjasama ini akan berlangsung hingga santri-santri dayah kita mengikuti MQK tingkat Nasional nanti di Jawa Timur,” jelas Andri.
Sementara itu, mewakili Kepala Kantor Wilayah Agama Kementerian Agama Aceh Khairul Azhar, mengatakan, dengan adanya kegiatan Musabaqah Kitab Kuning ini dapat melahirkan pembaca kitab yang handal dan gemilang.
“Kita menginginkan Aceh ini tidak berhenti melahirkan para Ulama,” ujarnya, Kamis (22/6/2023).
Khairul juga menyebutkan dalam pelaksanaanya, yang meraih juara 1 nantinya akan mewakili Provinsi Aceh ke MQK Nasional yang akan dilaksanakan di Lamongan, Jawa Timur pada bulan Juli nanti.
“Maka kami berharap kepada anak-anak kami agar dapat berkompetisi dengan baik, fair dan jujur. Perilaku ini akan kita bawa pada kompetisi MQK tingkat nasional nantinya. Insya Allah kita akan mendapatkan hasil yang maksimal,” imbuh Khairul.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Irwan membacakan sambutan Gubernur yang menyebutkan beberapa pesan kepada para santri yaitu Pertama, esensi dari pergelaran perlombaan ini, disamping sebagai sarana meningkatkan kecintaan para santri kepada kitab kuning, juga sebagai ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahim antar sesama santri.
Sehingga diharapkan akan melahirkan kesadaran kita untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan umat.
Yang kedua, penyelenggaraan perlombaan ini menjadi bagian dari proses kaderisasi ulama dan tokoh masyarakat di masa depan.
Karena melalui momentum ini, para santri diharapkan akan menjadi generasi masa depan yang mampu menjaga kemurnian warisan ulama dan guru-guru melalui tradisi membaca, mengkaji dan menelaah kitab kuning, sehingga akan tetap terawat eksistensinya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dan yang ketiga, dengan adanya perlombaan seperti ini, hendaknya dapat menekankan pentingnya bagi kita untuk mengaitkan kitab kuning dengan konteks peradaban dan kerukunan umat Islam secara umum, karena dengan pemahaman yang luas tentang Islam, dapat memberikan kontribusi positif terhadap kerukunan masyarakat.
“Itulah pesan-pesan yang disampaikan oleh Bapak Gubernur kepada para santri, semoga pesan-pesan ini dapat kiranya kita tanamkan dalam sanubari kita,” ujar Irwan.
Dalam kesempatan itu juga dilakukan pelantikan dewan hakim sebanyak 20 orang yang berasal dari kalangan dayah. Gubernur juga menyampaikan kepada seluruh dewan hakim, selamat bertugas menjadi tim penilai yang jujur, objektif dan akuntabel. (RLS)