News

Pj Gubernur Tanam Bawang Merah di Estate Food Korem Teuku Umar

PUSARAN.CO– Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki bersama rombongannya, pada saat melakukan kunjungan kerjanya ke lokasi Estate Food Korem Teuku Umar, pada hari Rabu (10/5) melakukan tanam bawang merah, secara simbolis bersama Danrem TU Kolonel Riyanto, SPI, Pj Bupati Aceh Barat, Mahdi Effendi, Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, penyuluh dan pejabat lainnya.

Acara tersebut dihadiri Kadis Peternakan Aceh, Zalsufran, Kadis Perikanan dan Kelautan Aceh, Aliman, Kadis Pemukiman Muhammad Adam, Dirut PT Pembangunan Aceh (Pema) Ali Mulyagusdin dan sejumlah pejabat teknis lainnya.

Komandan Korem Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat, Kolonel Riyanto SPI dalam laporannya kepada Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki mengatakan, dilokasi estate food milik Korem Teuku Umar ini, banyak kegiatan usaha pertanian, peternakan dan perikanannya.

Di antaranya pengembangan tanaman pangan berupa tanam jagung, kacang tanah, cabe merah, bawang merah, tanaman sayur gambas, terong dan lainnya. Selain itu, di lokasi ini juga, ada pemeliharaan sapi bibit unggul dan pemeliharaan ikan lele jumbo.

Setelah Danrem Teuku Umar, Kolonel Riyanto menjelaskan sekilas kegiatan di Estase Food Korem Teuku Umar itu, Pj Gubernur Aceh, Ahcmad Marzuki mengatakan, saya senang mendengar laporan dari Komandan Korem Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat, Kolonel Riyanto SPI. Tugas TNI sekarang ini, tidak hanya sebagai ketahanan negara, tapi sudah ikut membantu peningkatan produksi pangan, untuk ketahanan pangan nasional dan lokal/daerah.

Program dan kegiatan usaha pertanian, peternakan dan perikanan darat yang dilakukan Korem Teuku Umar ini, kata Achmad Marzuki, memang perintah dari Presiden yang ditindaklanjuti oleh Panglima TNI dan Pangdam di seluruh Indonesia, termasuk Pangdam Iskandar Muda.

Kegiatan pengembangan berbagai tanaman pangan, untuk membantu kelangkaan pangan masyarakat ini, kata Pj Gubernur Aceh, hendaknya tidak hanya dilakukan di kawasan Estate Korem Teuku Umar tersebut saja, tapi juga harus diperluas di komplek Kodim, Kompi dan Danramil, serta areal tanaman pangan masyarakat di berbagai daerah maupun kecamatan.

Ilmu pengembangan tanaman pangan, peternakan, perikanan yang sudah diperoleh dari dinas teknis, dikembangkan secara meluas ke berbagai lokasi, agar produksi bahan pangan di daerah ini, bisa terpenuhi, tidak lagi dipasok dari luar daerah, sehingga angka inflasi kelompok bahan pangan bisa terkendali secara baik.

Pelaksana Estate Food Korem Teuku Umar, bekerja sama dengan pemodal, untuk pengembangan areal tanaman bahan pangan, untuk peningkatan produksi maupun pemasarannya ke luar daerah. Misalnya dengan PT Pema dan lainnya.

Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki merasa gembira melihat kawasan Estate Food Korem Teuku Umar, yang bersih dan diisi teratur dengan berbagai jenis tanaman pangan, perikanan dan ternak sapi.

“Saya jadi ingin duduk lama di lokasi Estate Food Korem Teuku Umar ini,“ tutur Pj Achmad Marzuki.

Kadis Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah mengatakan, pada tahun anggaran 2023 ini, ada beberapa kegiatan yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Diantaranya, dengan pelaku Estate Food Korem Teuku Umar (TU) Aceh Barat, untuk pengembangan tanam bawang merah dan cabe merah, masing-masing seluas seluas 10 hektar dan bantuan lainnya.

Setelah mendengar penjelasan dari Kadistanbun Aceh, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, bawang merah dan cabe merah, serta komoditi pangan lainnya, sebagai komoditi bahan pangan yang dapat mempengaruhi laju angka inflasi bahan pangan di satu daerah, volume areal tanaman diatur sedemikian, agar pada saat panen, produksi panennya tidak terlalu banyak, sehingga harga jual produksinya nanti jadi menurun dan anjlok.

“Kalau harga jual komoditi bahan pangan terus menurun pada saat panen raya, bisa menurunkan motivasi petani jadi menurun, untuk menanam kembali komoditi tersebut.

Misalnya program tanam cabe merah dan bawang merah dalam setahun 10 hektar. Tiap bulannya ditanam masing-masing 2 hektar, disesuaikan dengan kondisi iklimnya, sehingga ketika panen volume tidak terlalu banyak, harga jualnya jadi tetap stabil. Harga bawang merah lokal saat ini di pasar sekitar Rp 30.000 – Rp 35.000/Kg, sementara harga cabe merah sedang turun sekitar Rp 20.000 – Rp 15.000/Kg.

“Bila kita mengatur areal tanam cabe merah dan bawang merahnya secara baik, produksinya tidak terlalu banyak, harga jualnya jadi relatif stabil antara Rp 30.000 – Rp 40.000/Kg dan petani yang tanam cabe serta bawang merah, jadi tetap bersemangat.(RLS)

Related Posts

1 of 61
Leave Comment