News

Pusat Riset Pendidikan Aceh Sebut Butuh Sosok Cerdas Pimpin Ibu Kota

PUSARAN.CO– Ketua Pusat Riset Pendidikan Aceh Dr Fahrul Rijal MA menilai dibutuhkan sosok cerdas seperti Bakri Siddiq untuk menata Kota Banda Aceh. Apalagi, Banda Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh.

“Kota Banda Aceh, heterogen. Artinya banyak etnis yang hidup dan bekerja di ibukota provinsi ini. Untuk itu perlu sosok yang cerdas untuk menata kota. Sosok itu ada pada Bakri Siddiq,” kata Dr Fahrul Rijal MA, Selasa (20/6/2023).

Fahrul menuturkan Bakri Siddiq memiliki riwayat menjadi pejabat di luar Aceh, sehingga menjadikannya pengalaman pemimpin dengan cara berfikir terbuka atau open minded, supel dan cerdas. Dengan diberikannya kepercayaan oleh Mendagri Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian memimpin Banda Aceh membuktikan integritasnya sebagai pemimpin.

Sebagai akademisi, Fahrul menilai bahwa lembaganya, Pusat Riset Pendidikan Aceh sudah sejak lama memantau dan memperlajari profil Bakri Siddiq. Melihat dari riwayat jabatan diantaranya, Kepala Bappeda Kota Singkawang, hingga menjabat Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menunjukan bahwa Bakri Siddiq sosok pemikir yang cerdas.

“Hal ini menjadi modal dengan pengalamannya menjadi pejabat diluar daerah Aceh, bahwa Bakri Siddiq selalu mengukur, menakar dan mempertimbangkan sesuatu dengan matang baru dieksekusi,” ujar akademisi STIS Nahdlatul Ulama Aceh ini.

Termasuk, ungkapnya, bagaimana Bakri Siddiq berbuat untuk Kota Banda Aceh selama satu tahun menjabat Pj Wali Kota. Apalagi, saat ini, peningkatan pelayanan dan formulasi penyederhanaan perizinan di Mall Pelayanan Publik (MPP) sedang dirancang.

Kemudian, beberapa atensi Bakri Siddiq mengendalikan inflasi daerah, menekan stunting hingga mempersiapkan proses Pilkada di tahun depan.

“Kita mencatat, Pemko Banda Aceh saat ini mampu mengendalikan inflasi daerah dengan sidak rutin memantau harga bahan pokok di pasar. Hingga tindakan pencegahan dengan pasar murah. Hasilnya, inflasi year on year di ibukota provinsi bisa ditekan hingga menjadi 3,41 persen per Mei 2023,” tuturnya.

Penurunan inflasi sudah terjadi sejak Maret 2023, di mana kala itu tercatat 5,32%. Kemudian bulan berikutnya (April), turun lagi menjadi 4,33%, dan terakhir data BPS di bulan Mei turun jadi 3,41%.

Fluktuasi prekonomian daerah juga terlihat, dari catatannya, terus meroket. Berdasarkan data BPS, selama April 2023, Kota Banda Aceh mencatatkan inflasi year on year (yoy) sebesar 4,23%. Angka ini turun dari bulan sebelumnya 5,32%.

“Saya menilai hanya sosok pemimpin yang cerdas mampu meneruskan trend positif prekonomian Kota Banda Aceh. Sosok itu ada pada Bakri Siddiq,” jelasnya.

Dia kembali menegaskan dan minta Mendagri menyakini permasalahan kota sudah dikuasai Bakri Siddiq dan memerlukan waktu sedikit lagi, agar prekonomian Banda Aceh kembali moncer.

“Jadi, saya rasa, Mendagri Pak Tito juga seorang akademisi cerdas yang mampu menilai kinerja Bakri Siddiq secara menyeluruh. Ini lah yang membedakan, Banda Aceh dengan kota lainnya di Provinsi Aceh. Tentunya, Bakri Siddiq harus melanjutkannya,” tegasnya lagi. (RLS)

Related Posts

1 of 61
Leave Comment